Assalamualikum, Selamat Datang. Salam Ukhuwah



KONTEKSTUALISASI TRILOGI IMM (IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH) PADA KANCAH PEMIKIRAN REVIVALISME ISLAM

Jumat, 31 Januari 20140 komentar

Akhir-akhir ini berada di dunia kampus sering bertemu Organisasi Ekstra mahasiswa berbagai tipe kepribadian, berbagi macam sikap dan model pandangan dalam konteks Gerakan Mahasiswa, terutama para Aktifis gerakan Kanan, dimana mereka menjadikan agama sebagai sepirit ruh gerak organisasi, terlebih Aktivis Gerakan Mahasiswa Islam, di mana kesempatan-kesempatan bertemu dan perbedaan-perbedaan pandangan itu  bisa menjadi dialektika tukar fikiran maupun cara pandang yang kaya, menariknya ketika bertemu membincabgkan ide dan sup kultur gerakan mahasiswa masing-masing di bidang politikik, pemberdayaan masyarakat lokal, kampus, pemerintahan  maupun keagamaan, kadang menghasilkan perdebatan-perdebatan,

Terlebih membicarakan pengkotak-kotaan pandangan islam seperti, fundamnetal, radikal, moderat, progresif, liberal,dll, kadang dalam satu sisi dari hasil diskusi itu, adanya katagori gerakan dapat mempermudah dan di jadikan alat klarifikasi pandangan dan ritual keagamaan yang di jalankan oleh individu maupun kelompok,  disisi lain kadang tak jarang terjadi saling salah menyalah-nyalahkan terutama di bidang ibadah, namun hal itu secara sosio kultural dan dalam sosiologi, (in group) dan (out grop) hal itu dapat melahirkan kelompok-kelompok baru, baik bila persaingannya di bidang ilmu penegtahuan dan dinamis, namun tapi jika itu hanya bersifat idiologis saja dan hanya ibadah buta maka akan dapat berpotensi memicu konflik salaing menyalahkan berujung dan juga dapat perpotensi menjai konflik, secara fisik  karna hanya di dasarkan pada keyainan juga berpeluang menjadi perpecahan umat,


Maka dari pada itu Mahasisawa nantinya sebagai katalisator pembangunan bangsa dan terutama di segla aspek yang menggantikan generasi tua kelak, haruslah sadar benih atau potensi-potensi sebagai inti masyarakat yang mempunyai kapasitas keilmuan lebih, selayaknya mampu melihat potensi konflik seagama maupun antar seagama, dan menjadi jembatan atau titik temu perbedaan kemudian bisa satu jalan kembali, walaupun dengan cara dan metode yang berbeda tanpa lepas dari identitas islam sesungguhnya, dan nantinya tidak menjadikan umat sendiri bingung terombang-ambing, pengertian lainya yakni sebuah sarana jembatan yang menghubungkan antara mereka secara matrelnya (akidannya) sama walaupun beberapa secara formilnya atau aplikasinya berbeda untuk bisa saling bertemu dan bersama-sama mempunyai tujuan sama, jembatan itu sebenarnya adalah misi kemanusiaan, perdamean, pembebasan, dan menempatkan islam di sebaik-baik tempat, yaitu di tempat sebenarnya dan di sebaik-baik posisi.

jika Berhenti dan diam sejenak menengok ke belakang melihat dan membaca keadan sejrah islam dan nasionalisme indonesia menurut teori barat yang sangat membahayakan imprialisme Barat adalah gerakan yang mereka namakan Pan Islamisme. Gerakan inilah yang di nilai oleh penjajah barat sangat berbahaya menggerakkan gerakan patriotisme ( cinta tanah Air bangsa dan membela agama islam) telah menular pula ke nusantara Indonesia.

Aktifitasnya membina kebangkitan kesadaran muslim untuk membina persatuan dan kesatuan untuk melawan segala bentukm penjajahan barat. Di samping itu pan islamisme menyadarkan pula para khulfaur rosydin yaitu Abu Bakar Sidiq ra, Umar bin Khotop ra, Usman bin Affan ra, dan Ali bin Abi Tholib ra,menjadi besar bukan karna potensinya belaka namun kulafaur Rasidin menjadi besar karna Islam, hanya dengan kembali ke Islam dan memiliki kembali kejayaan dan peradaban[1]

Jamaludin Al-Afgoni mengingatkan bahwa sikapa imprialisme barat sangat menghinakan islam, terutama penghinaan terhadap gerakan kembali solidaritas umat islam. L. Stoddart dalam dunia baru islam menuliskan tentang peringatan Jamaluddin Al-Afgoni itu sebagai berikut,

Pertama. Pandangan barat, nasionalisme dan patriotisme sebagi sikap dan nilai pasifserta sejati hanya di miliki oleh barat. Walaupun ingin membebaskan tanah air, bangsa dan agama dari penjajah barat tidak dapat di nilai sebagai gerakan nasionalismedan patriotisme seperti gerakan protestan membebaskan dirinya dari penjajahan katolikisme,

Kedua, melaluai berbagai media informasi barat, mereka menghina dan menejek gerakan nasionalisme dan patriotisme islam dan di nilai sebagai tindak fanatisme, xenophobia atau sikap anti asing dan teroris.

Ketiga, harga diri dan kehormatan hanya dimiliki oleh barat. Sedangkan islam tidak memiliki harga diri dan kehormatan. Melainkan hanya Chauvinisme ( kekacauan)
Keempat umat islam dari Asia dan afrika di nilai sebgai bangsa yang terbelakng dan biadab[2]  
              
Catatan : keterblakangan bangsa Asia Afrika yang terjajah, di rumuskan oleh Ruyard Kippling sebagai half devil and half child (setengah setan setengah anak-anak).                                                                                                                               Namun Boeng Karno menolaknya dan di ingatkan bahwa keterbalakngan bangsa-bangsa AsiaAfrika sebagai dampak dari penindasan penjajah barat.

Islam pembangkit gerakan Nasionalisme di indonesia memasuki abat ke-20 M antara pada 1900-1039 muncullah beberapa isme yang timbul pada masa kebangkitan kesadaran nasional indonesia yang di plopori Nasionalisme Islam di ikuti oleh Isme kotranya :
Pertama, Islamisme

Mempelopori bangkitnya kesadaran Nasionalisme Islam yaitu Djamiaoel Choir, Al-Irsjad, Sjarikat Dagang Islam, Sjarikat Islam, Persjarikatan Muhammaijah, persjarikatan Oelama, Matla’ul Anwar. Nahdlatul Uelama, Nahdhotul Wathan, Persatoen Moeslim Indonesia dan  perstoen Islam.

Kedua Djawanisme, Tradisionalisme, Kesoendanisme
Boedi Otomo, Serikat priajaji, Igama Djawa pasoendan, Seloso Kliwon-Taman Siswa[3]

Ketiga Komunisme
Dngan ide komunis internasional yaitu Perserikatan Komunist di India (PKI) di ikuti ide Komunis nasional.

Keempat, Marhainisme
Perserkatan Nasional Indonesia (PNI)

Kelima, Kebangsaan Sekuler
Partai Indonesia Raja (Parindra)[4]

Menarik jika melihat sejarah islam dan nasionalisme bangsa Indonesia  melihat itu tahapan dan perkembangan semangat Pan Islamisme dari masa kemasa jiaka di tarik pada konteks ke kinian pada era globalisasi apakah islam akan bisa tetap eksis dan mengambil peran strategis untuk hadir dan menjadi terdepan jika di MKCH (Matan Keyakinan Cita-Cita Hidup) Muhammadyah, yaitu Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia  Allah SWT berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan , kemerdekaan , untuk bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT “BALDATUNTHOYYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR”.

Hal ini menunjukkan khubbul islam dan perhatianya atas umat yang lainya dan misi pembebasan keluar dari penindasan mampu menghadirkan semangat patriotisme,dan khubbul waton pandangan Pan Islamisme ini lahir menjadi spirit Revivlisme islam, guna mewujudkan hal itu, dan embrio gerakan islam itu masih ada dan sekarang di bangsa indonesia menjadi salah satu ormas besar (Muhammadyah).  kemudian sejarah penjajahan barat terhadap Negara-negara  terutama di dunia islam akankah semangat itu kita tuangkan, sebagai aksi penolakan prodak barat seluruhnya, ataukah kita mengambil yang baik dari barat dan membuang yang jelek, ataukah simbol peradaban kita harus mengikuti barat secara sepenuhnya, untuk mewujudkann impian besar tersebut,

Kerap sekali merenung dan berfikir antara sejarah masa kini, masa depan kemudian  sepirit Agama kemudian kontekstualisasi keadaan budaya sekarang, posisi Addin yang  di anjurkan untuk di imani, sebenarnya hal ini mengandung ruh pengubah yang besar, bahwa tilikan dan perjuangan pembaharuan haruslah utama bersifat Azas Unuiversal gerakan teguh (Dynamic Stabilism) berbanding dengan golongan modernis yang giat bergerak merubah setiap perkara yang di anggap bertentangan dengan tuntunan masa kini yang kini di pacu oleh aliran sekularisasi.
Pemisahan-pemisahan tanpa pemahamann yang kauat dari kudua bidang yaitu populer sebuah kalimat Agama (Akhirat) dan Dunia (riel/terlihat) tidak dapat bersatu dan haruslah di pisahkan hal ini menurut penulis sudah lah cukup ketika islam di lahirkan oleh Allah melalui tangan Nabi Muhammad SAW, membawa sistem dan nilai yang tak tertandingi pada masa itu kemudian mempunya banyak karya dalam dunia islam salah satunya adalah Kota madinah, menandingi perdaban-pradapan pada masa itu, namun melihat hal itu dalam dekade  selepas hampir satu gerakan islam priodik (modernis) sekarang itu memang telah menimbulkan banyak perubahan tapi juga tidak berdaya memajukan umat setanding dengan barat.
Pergerakan teguh juga berbeda dengan gerkan tradisionalis dan konservatif yang gigih mempertahankan segala pemikiran dan institusi warisan tanpa mengambil-kira keperluan perubahan yang sah sehingga menimbulkan kejumudan yang merugikan, mengembalikan islam pada Islamic world view untuk meneguhkan kembali pandangan alam Islam yang di sepakati para leluhur agung sekian lama, serta meneguhkan keyakinan pada struktur dan dasar Ahlak dan perundangannya dalam menghadapi tantangan-tantangan masa kini ini dilakukan dengan penuh wibawa keilmuan, tegas berdaya cipta dengan memahami unsur-unsur kekal (at-Tawabit) dan berubah (al-muttaghayyirat) dalam tradisi islam dan dalam tradisi modern, dan berani bertindak sepatutnya mengikuti drajatnya masing-masing.
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).
atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jika Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.[5]
Pandangan alam (world view) islam tidaklah di pandang sebuah dualisme, karna meskipun melibatkan dua unsur, akan tetapi unsur yang satu adalah bebas dan berdiri sendiri sedangkan unsur yang lain bergantung kepadanya, yang satu mutlak dan satu nisbi atau realtif, yang satu nyata dan yang lain adalah manifestasi dari realitas itu, sehingga hanya ada satu realitas dan kebenaran, dan semua nilai-nilai islam pada akhirnya hanya berkaitan denganya jadi bagi muslim, secra individu maupun kolektif, semua usaha kearah perubahan ,pembangunan, kemajauan, telah di tentukan oleh pandangan alam (worrld view) yang memancarkan realitas tunggal dan menegaskan kebenaran yang sama, dalam pelaksanaanya umat islam dapat hidup dalam kehidupan mereka selaras dengan kepercayaan mereka tanpa harus mengalami perubahan apapun yang perlu di buat yang akan menghancurkan keharmonian islam dan diri mereka sendiri[6] Wallohu Allam Bissowab,






[1] Suryanegara. Ahmad Mansur, Api Sejarah, (Bandung. PT Grafindo Media Pertama 2012) hal 252
[2] Boeng Karno, dalam pembelaanya di depan pengadialan kolonial di bandung, mengingatkan keterblakangan bangsa-bangsa yang terjajah sebagai dampak penindasan penjajah Barat.
[3] M.C. Ricklefs, 1991.Op.Cit. hlm. 276 menjelaskan tamn siswa didirikan pada 1922. Menolak Islam pembaharu dan memakai kebudayaan jawa sebagai dasar filosofis nasional yang baru,
[4] Ibid, Hlm. 287 Menuturkan Pada 1935 partai berbau Djawa, Persatuan Bangsa Indonesia dan Boedi Utomo membentuk Partai Indonesia Raja ( Parindra). Bertujuan Kerjasama dengan Belanda Parindra sebgai partai kaum konservatif atau bersifat sekuler atau anti Islamu
[5] Al-baqoroh (2)17-20
[6] Naquib Al-alata, Muhamad,islam dan sekularisme (Institut pembangunan Islam dan pembangunan insan,Bandung) hal,109-110

By: Yusuf Hamdani Abdi

*Ketua Umum PC IMM Malang periode 2013-2014
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Segelas Kopi untuk Ikatan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger