Assalamualikum, Selamat Datang. Salam Ukhuwah



Menakar Peluang Indonesia Menghadapi ASEAN AFTA 2015

Jumat, 11 April 20140 komentar



           
AFTA (Asean Free Trade Area) 2015 merupakan salah satu pilar dari Komunitas ASEAN 2015. ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya. Penyelenggraan AFTA bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, serta pada sisi yang lain untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar anggota ASEAN.
            Pada aspek lain, implementasi ASEAN AFTA akan mempengaruhi sektor pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sekalipun pada sisi lain ada kekhawatiran Indonesia akan “menjadi surga” produk-produk impor dari negara-negara peserta ASEAN, karena daya saing Indonesia masih dianggap lemah.Tentu kekhawatiran ini seharusnya mampu dievaluasi secara kolektif guna Indonesia bisa bersaing secara globaldalam menghadapi ASEAN AFTA.
            Keingintahuan penulis mengenai persiapan Indonesia menghadapi ASEAN AFTA,     merupakan sesuatu yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Mengingat ASEAN AFTA sangat berpengaruh dalam sektor perekonomian Indonesia sekaligus berdampak pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MAE), khususnya penduduk Indonesia.
            Berdasarkan uraian dan latar pikir di atas, maka penulis sejatinya hendak menganalisa lebih lanjut mengenai ASEAN AFTA dan implikasinya terhadap berbagai sektor di Indonesia, utamanya kesiapan Indonesia di sektor ekonomi dan perdagangan. Hal ini menjadi urgen, agar Indonesia tidak sekedar sebagai negara yang didominasi oleh negara lain, yang memiliki tingkat persiapan lebih matang dari Indonesia.
Menakar Kesiapan Indonesia
Berlakunya ASEAN AFTA akan memberikan dampak yang serius terhadap perekonomian Indonesia. Indonesia harus memaksa dirinya menjadi negara yang mampu berdayasaing tinggi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Sesungguhnya, masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami dampak yang luar biasa dari ASEAN AFTA. Penyebab mendasar adalah sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum merata. Padahal pemahaman tentang berlakunya ASEAN AFTA berguna kepada masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan dengan matang sejak dini agar menjadi pelaku yang mampu berdayasaing dalam bidang ekonomi.
Lalu bagaimana sejatinya kesiapan Indonesia dalam menghadapi ASEAN AFTA.Padahal diberlakukannya ASEAN AFTA tinggal sebentar lagi. Namun sebagaimana diketahui 2014 adalah tahun politik dimana masyarakat Indonesia akan lebih fokus menghadapi pemilu. Hal inilah yang dalam analisa penulis menyebabkan sosialisasi kepada masyarakat Indonesia dalam menghadapi ASEAN AFTA menjadi terabaikan. Padahal pertarungan menghadapi ASEAN AFTAtak ubahnya pertarungan hidup mati dalam sektor ekonomi. Jika persiapan yang dilakukan belum sepenuhnya matang, maka Indonesia akan didominasi oleh negara lain dalamASEAN AFTA.
Ketidaksiapan Indonesia menghadapi ASEAN AFTA akan memberikan bencana perekonomian. Lalu-lintas produk negara-negara ASEAN yang diklaim lebih berkualitas akan menggeser dayasaing produk Indonesia. Apalagi perdagangan Indonesia terhadap ASEAN mengalami defisit sebesar 527,5 milliar dollarAS secara kumulatif dari Januari hingga November 2013. Jika defisit ini tidak bisa diatasi, maka akan menyebabkan Indonesia menjadi pasar produk ASEAN. Oleh karena itu, Indonesia harus serius mengambil langkah strategis untuk menghadapi dampak serius ASEAN AFTA.



PeranPemerintah
Kesiapan untuk menghadapi ASEAN AFTA merupakan tanggung jawab bersama, termasuk pada wilayah ini adalah pemerintah. Pemerintah berperan sangat sentral dalam hal ini. Termasuk salah satunya memperbaiki insfrastruktur secara komprehensif. Insfrastruktur posisinya sangat urgen dalam perekonomian yang terejawentahkan dalam aktifitas perdagangan.
Kemampuan daya saing produk Indonesia di pasaran ASEAN menuntut ketersediannya infrastruktur yang memadahi. Infrastruktur yang kurang maksimal akan memperlambat gerak laju ekspor berbagai produk. Akibatnya kepercayaan permintaan luar negeri terhadap produk Indonesia mengalami penurunan. Bahkan produk yang berdiam lama selama di perjalanan akan mengalami penyusutan kualitas.
Perlu disadari pula, bahwa infrastruktur di Indonesia masih jauh dari tingkat ideal. Masalah infrastruktur merupakan pekerjaan rumah Pemerintah yang harus diselesaikan sesegera mungkin dalam menghadapi ASEAN AFTA. Tercapainya infrastruktur yang memadahi akan berpengaruh besar terhadap daya saing produk dalam negeri. Dengan demikian, daya saing sangat ditentukan oleh kecepatan barang masuk dan keluar. Saking pentingnya infrastruktur dalam mensukseskan AFTA 2015, Pemerintah seharusnya menjadikan sektor ini adalah sektor yang paling diprioritaskan.
Demikian pula, pemerintah pusat dan daerah hendaknya bersinergi secara harmonis dalam membuat berbagai kebijakan, agar pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan pelabuhan, jalan raya dan sarana transportasi lainnya bisa dilakukan secepatnya. Bahkan pembangunan sarana transportasi ini mampu menjangkau sampai ke pedesaan, di mana terdapat UMKM atau home industryyang menciptakan ekonomi kreatif agar bisa membantu negara dalam meningkatkan laju ekspor. Akses insfrastruktur benar-benar merupakan faktor penentu dalam memperlancar sirkulasi produk yang mempunyai daya saing tinggi. Apalagi, ketersediaan infrastruktur mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi ASEAN AFTA.
Di samping itu penting juga dalam rangka menghadapi berlakunya ASEAN AFTA, Pemerintah Indonesia harus segera mengambil langkah-langkah strategis, diantaranya:1). Peningkatan Daya Saing Ekonomi,2). Peningkatan Laju Ekspor, 3). Reformasi Regulasi, 4). Perbaikan Infrastruktur,5). Reformasi Iklim, 6). Reformasi Kelembagaan, 7). Pemberdayaan UMKM,8). Pengembangan Pusat UMKM Berbasis WebsiteTeknologi informasi, dan 9). Penguatan Ketahanan Ekonomi.
Peran Pemuda
            Lalu bagaimana seharusnya tindakan kongkrit pemuda dalam rangka menghadapi ASEAN AFTA. Karena pemuda posisinya sangat urgen yang merupakan tonggak penerus estafet kepemimpinan dan dapat menentukan masa depan Indonesia.
            Setidaknya ada beberapa hal yang harus direfleksikan pemuda dalam rangka menghadapi ASEAN AFTA 2015. Pertama, Meningkatkan mutu kualitas personal adalah sebuah keharusan, supaya pemuda dapat berkompetisi secara aktif dalam ASEAN AFTA, bukan hanya sebagai penonton ajang persaingan perdagangan negara-negara ASEAN. Salah satunya, pemuda harus memiliki ketrampilan berbahasa inggris. Sebab bahasa inggris sudah menjadi sarana komunikasi global yang digunakan dalam setiap transaksi perdagangan, misalnya. Pada sisi lain, pemuda selayaknya juga mampu melahirkan gagasan-gagasan kewirausahaanyang kreatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan sektor ekonomi Indonesia secara universal.
            Mengingat ASEAN AFTA yang akan terealisasikan di pengujung tahun 2015, maka pada kondisi seperti ini pemudayang disinyalir sebagai spirit dan icon perubahan sudah saatnya untuk menyadari perihal tersebut, bukan semakin lelap di balik selimut “apatisnya”. Ketika kesadaran tentang pentingnya memperbaiki diri pada aspek kualitas untuk menghadapi ASEAN AFTA bagi para pemudamaka kekhawatiran tentang Indonesia akan dimonopoli dan didominasi oleh negara lain pada aspek perdagangan dapat dihindari.
            Kedua, salah satu penyebab mendasar masayarakat Indonesia belum siap menghadapi ASEAN AFTA adalah belum adanya sosialisasi yang dillakukan secara merata baik pada lapisan masyarakat bawah sampai atas. Sehingga pada aras iniperan pemuda adalah membantu pemerintah guna menghadapi ASEAN AFTA dengan cara membangun kesadaranmasyarakat berupa sosialisasi kepada pemuda yang lain, khususnya kepada masyarakat yang belum memahami tentang adanya ASEAN AFTA. Sosialisasi ini dimaksudkan  untuk mempersiapkan menjadi pelaku yang berdaya asing dalam bidang ekonomi.
Budaya sebagai Peluang Indonesia dalam ASEAN AFTA
Kebudayaan lokal adalah salah satu bentuk keunggulan Indonesia dalam rangka meramaikan pasar bebas ASEAN AFTA. Hal ini penting juga diperhatikan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah batik nusantara.
Batik nusantara yang sangat beragam tentu harus diupayakan oleh pemerintah untuk menjadi bagian dari ASEAN AFTA. Pada wilayah ini, pemerintah harus menciptakan mekanisme pasar yang menguntungkan potensi-potensi lokal yang dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Seperti di Jakarta, diadakannya Ajang pameran Adiwastra Nusantara 2014 dengan tema Kreasi Tanpa Batas dalam Serat dan Corak kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC), mulai dari 19 Februari-23 Februari 2014.Hal ini merupakan salah satu wujud kesiapan Indonesia menghadapi ASEAN AFTA.
Selain itu, dalam pelaksanaan pameran Adiwastra Nusantara ini juga mendorong kompetisi penenunan sutera Indonesia. Sebab, hal ini sebagai persiapan menghadapi perdagangan bebas yakni ASEAN AFTA.
Di samping itu pemuda juga harus mampu mengimplementasikan gagasan kewirausahaan yang kreatif dan inovatif dalam bentuk produk-produk yang mengkampanyekan potensi lokal. Misalnya, membuat produk yang mengkreasikan dengan batik nusantara. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat ASEAN.


Kesimpulan
Diberlakukannya ASEAN AFTA selayaknya harus menjadi peluang bagi Indonesia dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat berimbas terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tentu dengan upaya mematangkan segala bentuk persiapan guna menghadapi ASEAN AFTA.
Penting pula pada wilayah ini sangat penting peran pemuda dalam ikut serta pada ASEAN AFTA. Salah satunya dengan cara meningkatkan kualitas dan ketrampilan personal. Sehingga mereka dapat menjadi bagian dari ASEAN AFTA yang mengedepankan kompetisi.
Optimlisasi potensi lokal yang didukung oleh mekanisme pasar yang baik dengan dukungan dari pemerintah dan pemuda, dapat mendorong tingkat kesejahteraan bagi para pelaku usaha-usaha kecil yang mempromosikan kekayaan potensi lokal nusantara.
Jika hal ini dapat diterapkan, ASEAN AFTA akan menjadi berkah bagi Indonesia dalam berbagai sektor. (*)


*Rahmawati Alfi Nurjannah
Kader IMM Koms. Raushan Fikr UMM 
 
Daftar Pustaka
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/02/25/peningkatan-daya-saing-produk-dan-infrastruktur-indonesia-sebagai-persiapan-menghadapi-afta-2015-634576.html
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/02/25/peran-mahasiswa-menghadapi-pasar-bebas-asean-634662.html
Sholeh. (2013). Persiapan Indonesia dalam Menghadapi AEC (ASEAN Economic Community) 2015.eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 1 (2): 509-522
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Segelas Kopi untuk Ikatan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger