Selasa malam (24/12/13)
suasana di Kampus UMM 2 Kota Malang agak berbeda. Hari itu berlangsung
peristiwa bersejarah, Pelantikan Akbar IMM Korkom dan Komisariat se-Malang
raya. Harusnya ada 21 Komisariat, tetapi karena tiga Komisariat di Universitas
Negeri Malang telah dilantik terlebih dahulu, akhirnya minus tiga. Lagipula,
Kampus UM sudah masuk masa liburan, sehingga banyak yang sudah pulang kampung.
Ada beberapa catatan yang ingin saya tulis dalam acara yang “megah” tersebut.
Pertama,
wacana pelantikan bersama ini telah dirapatkan dalam forum pertemuan Korkom
se-Malang raya di Masjid Imam Bukhari PDM Kota Malang. Empat ketua korkom hadir
; Mas Alsa (UMM), Mas Farih (UIN), Mas Hikmawan (UB) dan Mbak Nely (UM). Mereka
dan beberapa pengurus cabang kemudian bermusyawarah untuk melaksanakan
pelantikan bersama, dan sedikit menyinggung Silatnas (Silaturahim Nasional)
Korkom yang tahun 2014 tuan rumahnya adalah Kota Malang.
Saya mendengar cerita
Mas Yusuf dan Mas Bashir, ide besar ini lahir dari Mas Alsa (Ketua Korkom UMM)
dan kemudian di diskusikan dengan Korkom yang lain. Secara Kultural, saya menangkap
ada kedekatan yang sangat baik antara Cabang dan Korkom. Alhamdulilah. Sesekali
saya mempelajari lembar visi-misi Mas Yusuf selaku ketua cabang. Ada istilah
yang cukup asing bagi saya ; Grassrot Understanding. Ada sebuah inisiatif dari
Cabang agar memahami bagaimana kondisi di bawahnya, dalam hal ini Korkom dan
Komisariat. Saya harus angkat topi untuknya.
Kedua,
persiapan acara pelantikan korkom itu hanya satu minggu. Pasca rapat hari Rabu
(18/12/13) sehingga maklum saja jika persiapan kurang maksimal. Terlebih, di
UIN juga tengah berlangsung UAS (Ujian Akhir Semester). Banyak yang mengkritik
persiapan kepanitiaan, kritikan itu adalah hal yang biasa. Pelantikan dan Talk
Show juga tetap berlanjut. Dan animo pimpinan harian serta kader begitu besar
pula.
Ketiga,
agenda pelantikan itu diprediksi akan dihadiri 300 kader IMM se-Malang raya.
Jumlah kursi dan snack sudah disediakan dengan jumlah demikian. Tapi ternyata
prediksi itu keliru, yang hadir lebih dari 450 kader. Bahkan banyak yang tidak
dapat snack dan tempat duduk, malah ada yang “terlantar” di luar aula. Atas
nama Cabang dan Korkom, Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Tapi jujur saja,
selama empat tahun saya menjadi kader IMM, acara pelantikan bersama Korkom dan
Komisariat itu merupakan acara yang paling banyak pengunjungnya.
Keempat,
acara Pelantikan yang juga talk show itu dihadiri oleh Sekretaris Umum PDM Kota
Malang, Dr. E.M Sangaji, MM dan juga Ketua Bidang Organisasi DPP IMM, Mas Beni
Pamula. Dan yang membuat kami bahagia, hadir pula bapak-bapak PDM ; Pak
Muhdlor, Pak Zainuri, Pak Anwar dan satu lagi, saya lupa nama Bapak itu. mohon
maaf. Dengan kehadiran Ayahanda tersebut, tentu kami sangat bahagia. Semoga ini
menjadi awal yang baik untuk memperkuat silaturahim antara IMM dan PDM.
Kelima,
menurut saya harus ini disyukuri betul, adalah bertemunya empat korkom dan
delapan belas komisariat dalam satu kegiatan. Apalagi, seluruh kepanitiaan ini
di handel secara langsung oleh Korkom. 450 lebih kader IMM berkumpul. Sebuah
perjumpaan bersejarah yang patut kita banggakan. Jumlah itu tentu belum
keseluruhan, masih banyak yang belum bisa hadir. Jikalau seluruh kader IMM
se-Malang raya hadir semua, mungkin Aula itu akan roboh.
Melihat kebersamaan ini,
kita menjadi lega. Jujur saja, tak mudah mempertemukan jumlah kader sebanyak
ini. Semoga antara Korkom yang satu dan lainnya saling mengenal, antar
komisariat pun juga saling mengenal. Silaturahim semakin kuat dan bisa saja
antara satu komisariat dan komisariat yang lain akan saling memberi masukan,
menginspirasi untuk lebih baik lagi.
Saya Ucapkan selamat
untuk Pimpinan Cabang. terutama untuk Mas Yusuf, Mas Didik, dan Mas Bashir.
Selamat atas kerja kerasnya selama ini. setelah Musycab, pembentukan struktur,
Pelantikan, Pembentukan Korkom, Raker, dan terakhir pelantikan akbar yang
“megah” itu. Semoga permulaan yang baik ini bisa menjadi motivasi untuk
bidang-bidang yang lain dalam menjalankan progam kerjanya.
Selamat juga untuk Mas
Alsha atas ide besarnya ini. Pun kepada Mas Farih dan Mas Hikmawan yang telah
turut aktif menyusun agenda besar itu. untuk Mbak Nely, satu-satunya Immawati,
saya yakin kamu lebih tangguh dari seorang Kartini. Saya harus belajar banyak
dari kalian. Saya hanya bisa mengucapkan selamat! Selamat karena telah
membangunkan kembali opitimisme tersebut. Fastabiqul Khairot.
A
Fahrizal Aziz
Kabid
Riset dan Pengembangan Keilmuan
Posting Komentar