Assalamualikum, Selamat Datang. Salam Ukhuwah



Segelas kopi untuk Ikatan

Minggu, 01 Desember 20130 komentar



Keinginan untuk membuat rubrik ini sudah saya pendam cukup lama. Waktu masih menjadi kabid Keilmuan di komisariat, saya sudah mengajak semua kader untuk aktif menulis, bahkan ada satu sesi khusus dimana seluruh penghuni komisariat dan kader-kader pergi ke warnet dan membuat blog bersama. Itu masuk progam lembaga penerbitan yang dulu diketuai oleh Mas Rasikh Adila. Kali ini, saat saya sudah dua periode di Cabang ; sebagai kabid Meda dan Kabid Riset. Keinginan untuk membuat rubrik ini tidak bisa ditunda lagi. Saya harus mengajak yang lain menulis, meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi dengan Ikatan. Maka lahirlah blog ini.

Judul header blog ini memang sedikit aneh : segelas kopi untuk Ikatan. Apa maksudnya? Apa hubungannya kopi dengan menulis? Apalagi dengan tampilan yang begitu casual. Sangat sederhana konsepnya. Kopi selalu identik dengan inspirasi, maka budaya ngopi begitu populer di kalangan aktifis Mahasiswa. Umumnya diskusi-diskusi kultural di warung kopi itu banyak mengeluarkan gagasan-gagasan baru. Bahkan dalam sebuah forum musyawarah formal pun, pembahasan yang komprehensip justru diluar forum ; di warung kopi.


Dari budaya ngopi itulah, banyak lahir kader-kader militan. Mereka terhanyut dalam diskusi yang memberikan wawasan baru. Karena “keberhasilan” itulah, maka budaya ngopi semakin digandrungi. Bahkan saya dengar, para Pimpinan Harian Komisariat kini mulai membudayakan ngopi untuk menyelesaikan progam-progam yang masih belum berjalan. Segelas kopi ternyata cukup ampuh untuk menghangatkan suasana dan membantu membuat jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang terjadi.

Namun budaya ngopi tentu memiliki banyak kelemahan. Tidak semua kader punya waktu luang malam hari, biasanya mereka memiliki agenda lain ; mengerjakan tugas, pekerjaan part time dan lain sebagainya. Termasuk saya pribadi, jika tidak mendesak, maka sudah pasti saya menolak diajak ngopi, apalagi malam hari diatas jam sepuluh. Sungguh menyita waktu dan membuat susah bangun subuh. Padahal setiap subuh saya memiliki agenda rutin yang tidak bisa ditinggalkan.

Namun kopi memang minuman yang nikmat. Apalagi jika diseduh pagi hari, agar memberikan sensasi tersendiri. Fikiran akan lebih fresh dan aktifitas pagi bisa berjalan maksimal karena kopi biasanya memberikan efek tidak cepat ngantuk. Ide itu kemudian muncul, bagaimana kalau kader IMM meluangkan sedikit waktunya untuk ngopi dan berbagi sesuatu dengan IMM melalui tulisan? Pasti seru. Apalagi di era teknologi informasi yang kian berkembang cepat sekarang ini.

Kopi hanya simbol dari inspirasi, inspirasi datang dari banyak hal. Bisa dari gagasan yang segar hingga pengalaman pribadi. Tak ada salahnya jika itu ditulis. Kader yang memiliki gagasan untuk memajukan IMM, bisa menuliskannya dan mengirimkan ke blog ini. kader yang memiliki pengalaman unik dan penuh hikmah bisa dituliskan pula dan dikirim di blog ini. sederhana tapi bermakna. Tidak perlu punya blog sendiri, tidak perlu mahir mengelola blog, cukup buka internet, masuk ke blog ini dan upload tulisan. Mudah bukan?

Tapi apakah ketika menulis gagasan atau pengalaman harus minum kopi? Tentu tidak. Kopi hanya simbol inspirasi. Bagaimanapun juga, gagasan harus disharingkan. Siapa tahu gagasan tersebut bisa memecahkan permasalahan yang selama ini belum ada jalan keluarnya. Pengalaman juga harus disharingkan, agar bisa saling berbagi dan menginspirasi. Harapannya, siapapun kader IMM –bahkan yang bukan kader sekalipun—ketika mampir ke blog ini, ada sesuatu yang bisa diambil. Ada hikmah yang bisa dipetik. Dan tumbuh harapan agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, baik sebagai kader IMM maupun sebagai mahasiswa.

Masalah efektifitas

Banyak yang mempertanyakan ini. Apakah efektif? Siapa yang akan membaca? Tidak semua membuka blog ini. lebih baik bikin media cetak dan disebarkan ke komisariat-komisariat. Keinginan untuk membuat media cetak itu memang ada, tapi tidak prioritas. Selain harus melalui proses cetak, justru efisiensi media cetak akhir-akhir ini mulai berkurang. Media online bisa update setiap jam bahkan setiap menit, kalau media cetak? Hari ini tulisan selesai ditulis, harus dikirim ke email, menunggu tulisan penuh baru di desain setelah itu butuh dicetak. Ternyata, ini hanya masalah mindset saja.

Mindset itu harus mulai dirubah. Sekarang ini, semua kader IMM 90% lebih pasti punya Sosial Media ; Facebook, Twitter, Line, Wa, plurk, dll. Dan saya yakin, 100% pasti akan membuka internet, minimal sekali dalam seminggu. Meskipun hanya sekedar browsing mencari tugas kuliah. Itu menunjukkan jika aktifitas di dunia cyber begitu tinggi. Bahkan banyak yang setiap hari online melalu facebooknya. Maka mindset itu harus berubah ; media cyber sangat efektif.

Hanya saja, perlu kerja keras untuk mengajak yang lain mulai peduli membaca blog ini. Sejauh ini, PC IMM Malang telah memiliki dua jejaring sosial dan satu blog yang dikelola secara berkala oleh Bid. Media. Kedua jejaring sosial itu cukup berjalan baik. Maka, Cabang melalui Bid. Media itu akan terus berupaya mengkampanyekan, mempromosikan dan mengajak yang lain untuk ikut menulis di media cyber.

Upaya itu bisa dilakukan melalui sosialisasi terprogam atau melalu media sosial. Semua bisa dilakukan, asalkan kesadaran kader tentang dunia media itu begitu tinggi, semua tidak akan berlangsung lama. Apalagi, kini jejaringsosial sudah menjadi “gaya hidup”. Banyak yang meluangkan waktunya untuk membuka sosmed ; saat istirahat, waktu luang, bahkan menjelang tidur. Sosmed sudah menjadi dunia “kedua” yang dikelola secara serius.

Apalagi bahasa tulisan kadang lebih efektif dan lebih abadi. Misalkan, ketika kita diskusi hari ini, bisa jadi kata-kata yang kita tangkap tidak lebih dari 50%, apalagi yang kita ingat? Mungkin seiring waktu orang akan melupakan? Tapi bagaimana dengan bahasa tulisan? Sampai kapanpun, selama tulisan itu masih ada, mereka akan terus membaca, mempelajari, bahkan mengikuti. Bahasa tulisan lebih komprehensip dan lebih abadi. Karena tidak hanya akan dibaca generasi hari ini, tapi akan dibaca juga oleh generasi berikutnya. Pembacanya mungkin puluhan, ratusan bahkan ribuan.

Untuk itu saya mengajak semua kader untuk menulis di blog ini. Gagasan dan pengalamannya. Tidak masalah meskipun gagasan itu njeleneh atau pengalaman yang lebay. Tulis saja, penilaian orang kadang tidak bertahan lama. Misalkan hari ini ada gagasan, mungkin saja akan ditertawakan, tapi besoknya mungkin akan dipuji. Jadi jangan khawatir. Saya tunggu karyanya dan saya juga akan banyak menulis disini. Wallohu’alam

*A Fahrizal Aziz
Kabid Riset dan Pengembangan Keilmuan PC IMM Malang 2013-2014
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Segelas Kopi untuk Ikatan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger