Keinginan untuk
membuat rubrik ini sudah saya pendam cukup lama. Waktu masih menjadi kabid
Keilmuan di komisariat, saya sudah mengajak semua kader untuk aktif menulis,
bahkan ada satu sesi khusus dimana seluruh penghuni komisariat dan kader-kader
pergi ke warnet dan membuat blog bersama. Itu masuk progam lembaga penerbitan
yang dulu diketuai oleh Mas Rasikh Adila. Kali ini, saat saya sudah dua periode
di Cabang ; sebagai kabid Meda dan Kabid Riset. Keinginan untuk membuat rubrik
ini tidak bisa ditunda lagi. Saya harus mengajak yang lain menulis, meluangkan sedikit
waktunya untuk berbagi dengan Ikatan. Maka lahirlah blog ini.
Judul header blog
ini memang sedikit aneh : segelas kopi untuk Ikatan. Apa maksudnya? Apa
hubungannya kopi dengan menulis? Apalagi dengan tampilan yang begitu casual.
Sangat sederhana konsepnya. Kopi selalu identik dengan inspirasi, maka budaya
ngopi begitu populer di kalangan aktifis Mahasiswa. Umumnya diskusi-diskusi
kultural di warung kopi itu banyak mengeluarkan gagasan-gagasan baru. Bahkan
dalam sebuah forum musyawarah formal pun, pembahasan yang komprehensip justru
diluar forum ; di warung kopi.
Dari budaya ngopi
itulah, banyak lahir kader-kader militan. Mereka terhanyut dalam diskusi yang
memberikan wawasan baru. Karena “keberhasilan” itulah, maka budaya ngopi
semakin digandrungi. Bahkan saya dengar, para Pimpinan Harian Komisariat kini
mulai membudayakan ngopi untuk menyelesaikan progam-progam yang masih belum
berjalan. Segelas kopi ternyata cukup ampuh untuk menghangatkan suasana dan
membantu membuat jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang terjadi.
Namun budaya
ngopi tentu memiliki banyak kelemahan. Tidak semua kader punya waktu luang
malam hari, biasanya mereka memiliki agenda lain ; mengerjakan tugas, pekerjaan
part time dan lain sebagainya. Termasuk saya pribadi, jika tidak mendesak, maka
sudah pasti saya menolak diajak ngopi, apalagi malam hari diatas jam sepuluh.
Sungguh menyita waktu dan membuat susah bangun subuh. Padahal setiap subuh saya
memiliki agenda rutin yang tidak bisa ditinggalkan.
Namun kopi memang
minuman yang nikmat. Apalagi jika diseduh pagi hari, agar memberikan sensasi
tersendiri. Fikiran akan lebih fresh dan aktifitas pagi bisa berjalan maksimal
karena kopi biasanya memberikan efek tidak cepat ngantuk. Ide itu kemudian
muncul, bagaimana kalau kader IMM meluangkan sedikit waktunya untuk ngopi dan
berbagi sesuatu dengan IMM melalui tulisan? Pasti seru. Apalagi di era
teknologi informasi yang kian berkembang cepat sekarang ini.
Kopi hanya simbol
dari inspirasi, inspirasi datang dari banyak hal. Bisa dari gagasan yang segar
hingga pengalaman pribadi. Tak ada salahnya jika itu ditulis. Kader yang memiliki
gagasan untuk memajukan IMM, bisa menuliskannya dan mengirimkan ke blog ini.
kader yang memiliki pengalaman unik dan penuh hikmah bisa dituliskan pula dan dikirim
di blog ini. sederhana tapi bermakna. Tidak perlu punya blog sendiri, tidak
perlu mahir mengelola blog, cukup buka internet, masuk ke blog ini dan upload
tulisan. Mudah bukan?
Tapi apakah
ketika menulis gagasan atau pengalaman harus minum kopi? Tentu tidak. Kopi
hanya simbol inspirasi. Bagaimanapun juga, gagasan harus disharingkan. Siapa
tahu gagasan tersebut bisa memecahkan permasalahan yang selama ini belum ada
jalan keluarnya. Pengalaman juga harus disharingkan, agar bisa saling berbagi
dan menginspirasi. Harapannya, siapapun kader IMM –bahkan yang bukan kader
sekalipun—ketika mampir ke blog ini, ada sesuatu yang bisa diambil. Ada hikmah
yang bisa dipetik. Dan tumbuh harapan agar menjadi pribadi yang lebih baik
lagi, baik sebagai kader IMM maupun sebagai mahasiswa.
Masalah
efektifitas
Banyak yang
mempertanyakan ini. Apakah efektif? Siapa yang akan membaca? Tidak semua
membuka blog ini. lebih baik bikin media cetak dan disebarkan ke
komisariat-komisariat. Keinginan untuk membuat media cetak itu memang ada, tapi
tidak prioritas. Selain harus melalui proses cetak, justru efisiensi media
cetak akhir-akhir ini mulai berkurang. Media online bisa update setiap jam
bahkan setiap menit, kalau media cetak? Hari ini tulisan selesai ditulis, harus
dikirim ke email, menunggu tulisan penuh baru di desain setelah itu butuh
dicetak. Ternyata, ini hanya masalah mindset saja.
Mindset itu harus
mulai dirubah. Sekarang ini, semua kader IMM 90% lebih pasti punya Sosial Media
; Facebook, Twitter, Line, Wa, plurk, dll. Dan saya yakin, 100% pasti akan
membuka internet, minimal sekali dalam seminggu. Meskipun hanya sekedar
browsing mencari tugas kuliah. Itu menunjukkan jika aktifitas di dunia cyber
begitu tinggi. Bahkan banyak yang setiap hari online melalu facebooknya. Maka
mindset itu harus berubah ; media cyber sangat efektif.
Hanya saja, perlu
kerja keras untuk mengajak yang lain mulai peduli membaca blog ini. Sejauh ini,
PC IMM Malang telah memiliki dua jejaring sosial dan satu blog yang dikelola
secara berkala oleh Bid. Media. Kedua jejaring sosial itu cukup berjalan baik.
Maka, Cabang melalui Bid. Media itu akan terus berupaya mengkampanyekan,
mempromosikan dan mengajak yang lain untuk ikut menulis di media cyber.
Upaya itu bisa
dilakukan melalui sosialisasi terprogam atau melalu media sosial. Semua bisa
dilakukan, asalkan kesadaran kader tentang dunia media itu begitu tinggi, semua
tidak akan berlangsung lama. Apalagi, kini jejaringsosial sudah menjadi “gaya
hidup”. Banyak yang meluangkan waktunya untuk membuka sosmed ; saat istirahat,
waktu luang, bahkan menjelang tidur. Sosmed sudah menjadi dunia “kedua” yang
dikelola secara serius.
Apalagi bahasa
tulisan kadang lebih efektif dan lebih abadi. Misalkan, ketika kita diskusi
hari ini, bisa jadi kata-kata yang kita tangkap tidak lebih dari 50%, apalagi
yang kita ingat? Mungkin seiring waktu orang akan melupakan? Tapi bagaimana
dengan bahasa tulisan? Sampai kapanpun, selama tulisan itu masih ada, mereka
akan terus membaca, mempelajari, bahkan mengikuti. Bahasa tulisan lebih
komprehensip dan lebih abadi. Karena tidak hanya akan dibaca generasi hari ini,
tapi akan dibaca juga oleh generasi berikutnya. Pembacanya mungkin puluhan,
ratusan bahkan ribuan.
Untuk itu saya
mengajak semua kader untuk menulis di blog ini. Gagasan dan pengalamannya.
Tidak masalah meskipun gagasan itu njeleneh atau pengalaman yang lebay.
Tulis saja, penilaian orang kadang tidak bertahan lama. Misalkan hari ini ada
gagasan, mungkin saja akan ditertawakan, tapi besoknya mungkin akan dipuji.
Jadi jangan khawatir. Saya tunggu karyanya dan saya juga akan banyak menulis
disini. Wallohu’alam
*A
Fahrizal Aziz
Kabid
Riset dan Pengembangan Keilmuan PC IMM Malang 2013-2014
Posting Komentar